Bunda Dian, begitu panggilan akrab dan sayangnya. Perempuan kelahiran Blora empat puluh empat tahun lalu ini merupakan sosok yang berperan besar dalam perkembangan bisnis yang dikelola berdua dengan suaminya di bidang oleh-oleh dan souvenir di kota Jambi, meskipun dia hanya berada di belakang layar dan jarang terpublikasi serta menjadi sorotan sebagaimana suaminya yang dikenal luas oleh masyarakat jika mendengar kata Jakoz (Jambi Kaoz).
Ya, sebelum mencoba peruntungan di bidang oleh-oleh kuliner kota Jambi yang kini dikenal dengan label Pempek Ganteng, bunda Dian bersama suaminya malang melintang menjalankan berbagai bisnis. Dari bisnis event organizer yang mengelola seminar-seminar parenting, hingga mencoba peruntungan menjual kaos pesanan partai politik dan pada akhirnya memutuskan untuk fokus menjual kaos oleh-oleh berciri khas Jambi.
Bisnis menjual kaos oleh-oleh berciri khas Jambi diputuskan untuk menjadi fokus yang digeluti bersama sang suami sejak tahun 2008. Ini dengan memperhatikan peluang belum adanya bisnis serupa di kota Jambi saat itu. Mereka berdua pun memulainya bukan dengan langsung menjadi besar. Awalnya hanya memproduksi kaos sebanyak tiga ratus helai dan dititipkan ke Dewan Kreatifitas Nasional dan Daerah (Dekranasda) Provinsi Jambi maupun kota.
Keuletan bunda Dian dan suami dalam menjalani bisnis kaos oleh-oleh khas Jambi yang diberi label Jakoz itu, ditambah peluang bisnis yang belum banyak pesaing menyebabkan produksi kaos oleh-oleh mereka meningkat. Label Jakoz akhirnya mulai dikenal oleh masyarakat luas apalagi ketika mereka berdua memutuskan untuk membuka gerai khusus oleh-oleh khas Jambi pada tahun 2010 yang berlokasi di Sungai Kambang Kota Jambi.
Sejak itu label Jakoz berkembang pesat sebagai salah satu destinasi wisatawan dalam mengejar oleh-oleh khas kota Jambi. Bunda Dian dan suaminya pun berjibaku mengelola Jakoz dari segi manajemen hingga pemasaran. Karakteristik bunda Dian yang “orang belakang layar” lebih memposisikannya sebagai pengendali manajemen Jakoz, sementara sang suami bertugas keluar untuk membranding Jakoz.
Sebagai pengendali manajemen Jakoz, peranan bunda Dian yang alumni Akuntansi sebuah perguruan tinggi swasta di Jogjakarta ini cukup signifikan. Selain permasalahan karyawan dan keuangan, juga masalah manajemen gerai Jakoz secara keseluruhan. Namun secara rendah hati, bunda Dian mengatakan bahwa perannya tak sepenuhnya sebagai pengendali. Sebab pada dasarnya segala keputusan manajemen juga dibicarakan berdua bersama sang suami.