Halaman: 1 2
Rabies adalah penyakit menular yang ditandai oleh peradangan pada sistem saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini dapat menyerang mamalia, termasuk manusia. Rabies telah menjadi fokus perhatian selama berabad-abad karena sifatnya yang mematikan dan penyebarannya yang cepat. Mari kita telusuri asal-usulnya, penularannya, gejalanya, pengobatannya, dan upaya pencegahannya.
Penemuan
Rabies telah ditemukan dan diketahui sejak zaman kuno. Deskripsi awal tentang penyakit ini ditemukan pada prasasti Mesir Kuno yang berasal dari tahun 2300 SM. Beberapa penemuan lebih lanjut sepanjang sejarah membantu mengidentifikasi virus rabies. Pada tahun 1881, Louis Pasteur dan Émile Roux berhasil mengembangkan vaksin rabies pertama, yang menggantikan metode pencegahan yang lebih kasar yang digunakan sebelumnya.
Penularan
Rabies ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi virus rabies. Virus ini ada dalam air liur hewan yang terinfeksi, dan saat hewan tersebut menggigit, virus dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka atau lecet pada kulit. Meskipun penularan terutama melalui gigitan hewan, rabies juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan lendir atau jaringan yang terinfeksi. Transmisi manusia-ke-manusia sangat jarang terjadi.
Gejala
Gejala rabies pada manusia biasanya muncul dalam rentang waktu satu hingga tiga bulan setelah terinfeksi, meskipun periode inkubasi ini dapat bervariasi. Tahap awal gejala rabies seringkali mirip dengan gejala flu, seperti demam, sakit kepala, dan kelelahan. Seiring penyakit berkembang, gejala saraf pusat mulai muncul, termasuk kecemasan, gangguan tidur, kebingungan, kesulitan menelan, kejang, dan paralisis. Setelah gejala klinis muncul, rabies hampir selalu berakibat fatal.
Pengobatan
Sayangnya, setelah gejala rabies muncul pada manusia, penyakit ini biasanya tidak bisa disembuhkan. Rabies memiliki tingkat kematian yang tinggi dan jarang terjadi kesembuhan setelah gejala klinis muncul.
Penting untuk memahami bahwa rabies merupakan penyakit yang sangat serius dan mematikan. Virus rabies menyerang sistem saraf pusat dengan cepat, menyebabkan peradangan dan kerusakan yang parah. Gejala yang berkembang dalam tahap lanjut penyakit ini biasanya tidak dapat diatasi oleh sistem kekebalan tubuh manusia.
Namun, ada kasus yang sangat jarang di mana orang-orang telah bertahan hidup dari rabies setelah pengobatan intensif dan perawatan medis yang agresif. Tetapi, kesempatan sembuh dalam kasus-kasus ini sangat langka dan tidak dapat diandalkan.