Friday, April 19, 2024
Home > Gaya Hidup > Jalan-jalan > The Tempoa Jelutung dan Seni yang Melayani

The Tempoa Jelutung dan Seni yang Melayani

The Tempoa Jelutung dan Seni yang Melayani

Halo Sahabat Puan, kali ini tim redaksi puan.co  berkunjung ke The Tempoa Jelutung. Ada yang belum pernah mendengar The Tempoa? The Tempoa Jelutung merupakan salah satu destinasi wisata kuliner dan seni yang ada di Kota Jambi. Awalnya, The Tempoa dikenal sebagai restoran saja yang dibuka tahun 2015. Namun, telah dikonsep sejak tahun 2012. Lambat laun tempat ini berkembang menjadi empat bagian: restoran, galeri seni, penginapan, dan teras tempoa. Bangunan The Tempoa ini berdiri di areal tanah seluas satu hektare. Luas bukan?

Nama The Tempoa sendiri diambil dari nama jalan. Lokasinya memang berada di jalan Tempoa II no 21, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi. Di restoran The Tempoa dihiasi ornamen-ornamen klasik, seperti potret Jambi masa lalu, lukisan-lukisan unik, mesin tik, koleksi rol-rol film di langit-langit, dan koleksi kendaraan klasik.

Sementara di Teras Tempoa, terdapat Angkringan SAD (Suku Anak Dalam) dan kantin. Angkringan SAD ini buka pukul 18.00 – 05.00 WIB, sementara kantin buka pukul 12.00 – 22.00 WIB. Yang menambah sejuk di teras ini adalah pemandangan hijau pohon-pohon ketapang. Beberapa propertinya adalah hasil kreativitas (daur ulang) dengan memanfaatkan barang-barang tua yang tak terpakai. Biasanya, Teras Tempoa sangat ramai di pukul 22.00 WIB ke atas.

Bila berbicara Galeri Seni, khususnya di Jambi. The Tempoa adalah satu-satunya galeri seni yang bukan dikelola dari pihak pemerintah. Pemiliknya bernama Harkopo Lie. Beliau merupakan pelukis Jambi berdarah Tionghoa.

Jika Sahabat Puan singgah ke Jambi, mampirlah sejenak ke tempat ini sebab ada beberapa pemandangan menarik yang akan memanjakan Anda. Di galerinya terdapat dua lantai. Lantai kedua yang berukuran 30 x 40 m berisi foto-foto hasil jepretan fotografer Jambi dan beberapa lukisan karya seniman se-Sumatra, mulai dari seniman muda hingga yang sudah berumur. Biasanya lantai ini sering digunakan sebagai lokakarya bertema seni. Pernah juga dimanfaatkan sebagai konser tempat konser.

Sementara di lantai pertama, juga ada lukisan yang terpampang indah. Bedanya, di lantai ini semua lukisannya dibuat oleh pelukis Jambi. Lukisan-lukisan ini akan lebih menarik bila dilihat pada malam hari karena diberi penerangan khusus. Ada panggung apresiasi dan majalah dinding yang berisi kliping koran tentang pemberitaan The Tempoa. Selain itu, ada replika rumah panggung melayu Jambi dan rak buku yang berisi buku-buku berbau seni. Buku beberapa penyair Jambi juga ada loh.

Pengunjung The Tempoa ternyata bukan hanya orang Indonesia saja. Beberapa Bule asal Jerman, Perancis, Spanyol, dan Australia bahkan sudah pernah mengunjungi galeri seni ini. Harkopo Lie mengatakan bahwa kedatangan bule-bule ini ditengarai karena ia sering mem-publish semua kegiatan Galeri Seni The Tempoa di medsosnya dan dari WOM (Word of Mouth). Membangun relasi memang bisa dilakukan melalui dunia nyata dan dunia maya. Di zaman serba canggih ini tentunya kita harus memanfaatkan media sosial. Selain itu, The Tempoa juga bekerja sama dengan Jambi Tourism sebagai salah satu promosi agar The Tempoa semakin dikenal luas oleh publik.

Translate »