Wednesday, April 17, 2024
Home > Literasi > Cerita > Bertinju di Dalam Karung

Bertinju di Dalam Karung

Bertinju di Dalam Karung

ORANG-ORANG menamai tempat ini Desa Karung. Sebab, segala persoalan penting selalu diselesaikan dalam sebuah karung. Jika di tempat lain karung hanya berguna untuk mengangkut beras, sayur dan kelapa, namun di sini karung adalah barang penting dalam menyelesaikan segala sengketa. Penduduk desa lain pun merasa janggal dengan polah masyarakat desa ini. Padahal, di zaman serba modern ini setiap masalah bisa diselesaikan lewat pengadilan, tapi masyarakat desa ini tetap saja menyelesaikan masalah dalam sebuah karung.

Seperti kisah Tolet yang sedang memiliki masalah dengan Andi. Andi ketahuan berselingkuh dengan Tri, istri Tolet. Persoalan itu baru tuntas setelah diselesaikan dalam karung. Ceritanya begini: Tolet adalah lelaki pekerja keras. Saking rajinnya Tolet bekerja, Tri dibiarkan kesepian seorang diri. Kerjanya hanya upload foto selfie  ke berbagai medsos. Dari sana Tri lalu kenal dengan Andi yang suka memberikan gombalan maut setiap Tri upload foto. Awalnya Tri merasa sikap Andi itu biasa-biasa saja. Dia beranggapan bahwa Andi hanyalah seorang pengangguran yang tidak punya pekerjaan sehingga hanya menghabiskan waktu untuk mengomentari setiap foto cewek cantik. Setelah lama-lama digombali, akhirnya hati Tri luluh juga. Mereka lalu berkenalan lewat inbox. Tidak lama kemudian Tri malah jatuh cinta pada Andi.

Untuk memuaskan nafsu asmara, mereka kemudian memutuskan melakukan pertemuan. Mereka bertemu di sebuah kafe yang letaknya jauh dari desa. Seperti pasangan pada umumnya, awalnya mereka malu-malu kucing. Lama kelamaan, tentu mereka tidak malu-malu lagi. Sudah mulai pegang tangan, pegang pinggang dan cium pipi.

Akhirnya, Tri dan Andi menginginkan sesuatu hal yang lebih dari biasanya. Merka lalu mencari tempat sepi untuk menuntaskan hasrat tersebut. Awalnya sih di tengah kebun. Namun, tentu saja bukan sembarangan kebun. Mereka sengaja mencari kebun yang lokasinya sangat jauh dari wilayah rumah keduanya.

Awalnya asyik sih karena aman dan tak ada yang melihat. Tapi, ya lama-lama mereka tidak tahan ingin melakukan dalam karung. Ya, akhirnya dengan modal nekat mereka melakukannya di rumah Tri ketika Tolet pergi kerja. Namun, naas bagi mereka. Waktu itu Tolet merasa ada barang yang tertinggal di rumahnya. Ia kembali pulang dan akhirnya memergoki mereka sedang melakukan hal yang tak pantas itu.

***

 

HARI itu mereka berkumpul di lapangan bola. Pak RT lalu mengeluarkan karung tepung yang ukurannya sangat besar. Sebelum memulai Pak RT melakukan sedikit pidato.

“Wargaku sekalian. Sesuai adat istiadat kita, setiap permasalahan yang tidak bisa diselesaikan dengan hanya berbicara, harus diselesaikan di dalam karung! Kepada Tolet dan Andi dipersilahkan membawa barang-barang tajam seperti golok atau pun parang. Bagaimana saudara Tolet dan Andi?”

Translate »