Friday, March 29, 2024
Home > Sosok > Yuliana Fasha: Perangi Hoax dengan Rajin Membaca!

Yuliana Fasha: Perangi Hoax dengan Rajin Membaca!

Foto Yuliana Fasha

Yuliana Fasha tak pernah menyangka akan berada di posisinya seperti sekarang ini, sebagai ibu tiga anak yang berprofesi dosen, sekaligus menjadi istri walikota dan ketua TP PKK Kota Jambi. Meski istri seorang walikota, ia lebih suka disebut sebagai istri Sy. Fasha, daripada disebut sebagai istri Walikota Jambi.

Semenjak suaminya dilantik menjadi Walikota Jambi pada tahun 2013, kegiatan Yuliana juga menjadi lebih padat. Menyikapi hal itu, ia tentu harus piawai mengefektifkan dan membagi waktu antara pekerjaan dan urusan keluarga. Dalam hal ini ia tetap memberlakukan skala prioritas. Bila harus memilih di antara semuanya, ia tetap akan menomorsatukan urusan keluarga.

Menurut Yuliana, sebagai seorang walikoita tentunya kegiatan suaminya sangat banyak dibanding sebelumnya. Terkadang harus meninggalkan keluarga ke luar kota demi tugas negara. Hal tersebut tidak lantas membuatnya marah-marah kepada suaminya meski tak banyak menghabiskan waktu dengan keluarga. Kunci utamanya adalah sabar dan setia kepada suami. Dua sifat sederhana ini sangat baik dimiliki oleh seorang istri sehingga menjadi salah satu kunci kebahagiaan dalam berumah tangga.

Baca juga: Sy. Fasha: Memoar Daun Suji dan Berkah Kemiskinan

Kesabaran yang tertanam di hati Yuliana ternyata karena ia terinspirasi oleh Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW. Kesabaran Khadijah digambarkan Yuliana melalui kisah perjalanannya saat mengantarkan makanan suaminya ke gua hira. Gua yang memiliki kedudukan penting dalam sejarah Islam, sebab di sinilah pertama kali Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama, yakni Qs. Al-Alaq: 1 – 5 yang salah satu ayatnya berisi perintah untuk membaca. Untuk mencapai ke tempat persembunyian suaminya, Khadijah setiap hari harus mendaki setinggi kurang lebih 640-an meter dan ia tidak pernah mengeluh. Sahabat Puan bisa membayangkan ketinggiannya, sungguh perjuangan istri yang tidak sia-sia. Khadijah pun memercayai wahyu yang diterima suaminya itu sehingga ia ditetapkan sebagai perempuan pertama yang beriman kepada Allah SWT. Sifat-sifat Khadijah yang luar biasa diam-diam tertanam di hati Yuliana.

Selain sabar dan setia, perempuan juga harus mandiri. Kemandirian pada seorang perempuan adalah hal yang penting mengingat perempuan bukanlah makhluk yang lemah. Misalnya pada saat bertugas ke kampus, Yuliana lebih senang menyetir mobil sendiri daripada harus dikawal. Menurut Yuliana, perempuan harus cerdas dan harus lebih banyak belajar kepada siapa saja yang dapat memberikan sumber ilmu.

Sebab dengan terus belajar dan memperbaiki diri, otomatis kualitas diri perempuan akan terbentuk. Meningkatkan kualitas diri dengan ilmu akan mampu mendidik dan melahirkan generasi berkualitas yang kelak akan membangun bangsa menjadi lebih baik.

Translate »