Wednesday, November 5, 2025
Home > Literasi > Cerita > Penggali Kubur yang Cabul

Penggali Kubur yang Cabul

PENGGALI KUBUR YANG CABUL

***

Setiba di rumahnya, saya berusaha memanggilnya beberapa kali. Tapi sampai beberapa-beberapa panggilan. Tidak satupun panggilan saya terjawab oleh suaranya yang biasa terbata-bata. Tatkala keluar dari rumahnya. Lalu terjamu dengan seorang wanita setengah baya, yang membawa keranjang rumput.

 Saya menatapnya “Buk, tadi melihat nenek pemilik rumah itu nggak?” tuding saya ke rumahnya.

“Nenek Buri maksudmu?”

“Iya. Ke mana dia?”

“Oh,,, dia! Tadi sudah dijemput sebuah mobil. Katanya dia ‘kan diikutkan program desa. Untuk dibawa ke Panti Jompo. Mungkin, biar ada yang merawatnya.”

“Syukur jika seperti itu. Terima kasih,”

Tiba-tiba, resah dan segala tanya-tanya saya runtuh di jalan itu. Keadaan matahari juga meredup di sisi barat bentangan langit yang semakin mengehitam. Kelelawar-kelelawar mulai keluar untuk pesta mencari makan. Lorong-lorong juga semakin tak bersentuh cahaya. Bersamaan dengan sempit jendela yang semakin membeludakkan air mata. Dalam keadaan gagal bertemu seorang wanita yang berlumpur derita. Sejak semasa hidupnya.

Cerita itupun selesai disampaikan dengan seutuhnya kepada Nisa. Yang kebetulan menemui saya saat tergeletak di teras rumah, pasca pulang dari sekolah.

BB soegiono
BB soegiono

B.B. Soegiono, lahir di Tempuran, Bantaran, Probolinggo, tanggal 11 Oktober 1996. Kini mengembara di Singaraja—menjadi seorang penyair, cerpenis, dan esais. Bisa dihubungi melalui nomor  gawai/WhatsApp 082301299466, email b.b.soegiono@gmail.com, dan Instagram b.b.soegiono ; merupakan penulis buku antologi puisi yang berjudul Saga Mentari.

Translate »